TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tak keberatan dengan rencana buka-tutup pintu tol untuk mendukung perhelatan Asian Games. "Pada prinsipnya kami sudah sampaikan rekomendasi kebijakan tapi kalau dalam pelaksanaannya dipandang ada yang lebih baik, ya tidak masalah," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BPTJ Budi Rahardjo, Selasa, 14 Agustus 2018.
Baca: Polisi dan DKI Ubah Penutupan Pintu Tol dari 19 ke 7
Menurut Budi, sebagai regulator, BPTJ telah merekomendasikan agar penutupan tujuh pintu tol dilakukan secara permanen di jam tertentu. Langkah ini juga harus dibarengi dengan pembatasan kendaraan angkutan barang dan penerapan buka tutup di sejumlah pintu tol. Dengan begitu, volume kendaraan di tol berkurang sehingga bus yang membawa atlet Asian Games tidak terhambat untuk mencapai venue pertandingan.
Budi menambahkan, polisi lebih tahu kondisi di lapangan. Karena itu, jika rekomendasi itu dianggap belum perlu, polisi bisa mengambil langkah yang sesuai dengan kondisi terkini. "Karena yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan adalah polisi, dalam hal ini Polda Metro Jaya," kata Budi.
Direktur Lalu Lintas Komisaris Besar Yusuf sebelumnya menyatakan, kepolisian membatalkan rencana penutup pintu tol secara permanen saat Asian Games berlangsung. Polisi memilih untuk memberlakukan sistem buka-tutup secara situasional. Keputusan ini diambil dalam rapat evaluasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.